Wednesday, December 17, 2008

Juve sukses karena diskusi

Dari hari ke hari performa Juventus terus membaik. Selain keberhasilan mengalahkan Real Madrid dua kali di Liga Champions, puncak penampilan mereka sejauh ini adalah saat menekuk AC Milan.

Selain unggul 4-2, permainan yang dipertontonkan skuad Bianconeri di Stadio Olimpico Turin, Senin (15/12/2008) dinihari WIB, memang sangat baik. Mereka bermain penuh determinasi, dan tentu saja ditopang dengan kemampuan teknis di lapangan.

Di Seri A, sampai saat ini baru Milan tim top yang bisa dikalahkan Juventus. Mereka kalah dari Inter dan Napoli, serta hanya bermain imbang melawan Fiorentina.

Diungkapkan pelatih Claudio Ranieri, dua kekalahan itu benar-benar dijadikan pegangan dan pelajaran.

"Saya mengingatkan tim bahwa ketika kalah dari Inter, sesungguhnya kami bukanlah Juventus. Kami harus meralatnya sekarang. Saya sangat senang dengan performa mereka, dan karakter yang muncul itu," tutur pria 57 tahun itu.

Lalu, setelah kalah dari Napoli, Ranieri terus "meracuni" anak-anak buahnya di setiap sesi latihan. Di situlah kian intensif kebiasaan berdiskusi untuk mengevaluasi permainan.

"Satu kali pidato takkan menghasilkan perubahan. Kami sering berdiskusi dan inilah kekuatan kami. Kami tak cuma harus mencari pisau bedah, tapi kami juga mesti menghadapi tim lawan dengan sebuah pahat."

"Inilah DNA di ruang ganti kami. Dan anak-anak yang datang ke sini harus tahu bahwa kalau tidak mengerahkan segalanya, mereka takkan memperoleh kebahagiaan," ungkap Ranieri, seperti dilansir Channel4.

"Sekalipun Anda memiliki kualitas dan bisa menari dengan bola, itu tidak cukup. Tanpa rasa lapar dan determinasi, Anda takkan ke mana-mana," pungkas mantan pembesut Fiorentina, Valencia, dan Chelsea itu.

No comments: